Aku seorang wanita yang mempunyai
Cita – cita yang sangat
mulia
Namum apalah daya
semuanya
Hilang dengan sekejap
mata
Rasa dihati ingin
mencapai bintang
Yang tinggi namun apa daya
tangan
Tak sampai.....
Oh Tuhan ku.....
Andaikan segala harapan
ku bisa kembali
Mungkin aku tak seperti
ini
Cita – cita yang aku
miliki
Kini semuanya telah mati
Apa yang telah terjadi
tak kan
Mungkin akan terulang
lagi
Nasi yang telah jadi
bubur
Tak kan bisa jadi beras
kembali
Segala harapan yang telah
hancur
Tak kan mungkin akan
kembali
Oh Tuhan......
Biarlah semua ini telah
terjadi
Mungkin semua ini sudah
nasib ku begini
Aku hanya bisa menerima
dengan hati rela
Karena tuhan telah
mengariskan hidup hambanya
Wahai ayah dan ibu ku
Betapa malang nasib diri mu
Punya anak seperti diriku
Yang tidak bisa membahagiakanmu
Wahai ayah dan ibu ku
Sungguh malang hidup aku
Yang telah lahir dari rahim mu
Tapi anak yang tidak bermutu
Wahai ayah dan ibu ku
Andaikan segala harapan itu
Dapat terwujud bagi diri mu
Mungkin hati mu bahagia selalu
Ya Allah Ya Tuhan ku
Betapa malangnya hidup ku
Tak bisa menyenagkan ayah ibu ku
Di saat mereka membutuhkan ku
Wahai ayah dan ibu ku
Mungkin sudah nasib ku
Hidup menderita selalu
Hingga sampai akhir hayat mu
Oh ayahanda dan ibunda
Ingin rasa nya hati hamba
Membuat mereka hidup bahagia
Namun diri hamba tidak berdaya
Wahai ayahanda dan ibunda
Maafkan lah diri ananda
Semasa hidup mu didunia fana
Aku tak bisa membuat hidup mu bahagia
Wahai ayahnda dan ibunda
Kau memiliki anak seperti ananda
Tapi ananda sangat berdosa
Karena hidup mu selalu sengsara
Cita- cita ku pada mu ibu
Tak kan pernah berlalu
Tapi diriku selalu berdo’a
Kepada mu yang maha kuasa
Cita – cita ku pada mu
ayah
Tak kan pernah musnah
Tapi aku selalu pasrah
Menerimanya dengan hati
tabah
Bertahun – tahun diri ku
Mencita – citakan impian ku
Untuk membahagiakan orang tua ku
Di dalam hari – harinya yang baru
Hancur sudah harapan ku
Bagaikan debu yang
berlalu
Luka hati luka diri ku
Kemana aku harus mengadu
Maafkan lah ayah ibu
Ananda tidak berdaya
Cita – cita ku seperti debu
Hilang dengan sekejap mata
Cintaku pada ayah dan ibu
Tak akan pernah berlalu
Biarlah aku terus begini
Cita- cita kan ku bawa
mati
Kini musnah segala impin ku
Bagaika muslim bersalju
Kemana aku harus pergi
Membawa cita- cita yang tak berarti
Dari kecil hingga dewasa
Aku hanya punya cita –
cita
Ingin membahagiakan
mereka
Kedua orang tua ku yang
tercinta
Sekian lama kita bertemu
Namun diri ku belum tahu
Sampai dimana kesetianmu
Terhadap cinta suci ku....
Ingin aku pergi bertemu
Untuk melepaskan rasa
rindu
Tetapi hati ku ini ragu
Karena ku takut mengusik
mu
Sekian lama aku menanti
Menunggu kabar dan berita
Mungkin kah cinta mu pasti
Untuk kita saling berjumpa
Mungkin masih ada cintaku
dihatimu
Yang ku berikan setahun
yang lalu
Semoga cintamu hanya
untuk ku
Dan cinta kita terus
terpadu
Rasa dihatiku yang terpaku
Selalu gelisah menantimu
Semoga kita dapat bertemu
Untuk melepas rasa rindu
Kasih ku nan tercinta
Kesetian cinta selalu
terjaga
Janganlah kita saling
dusta
Untuk menyalahkan arti
cinta
Kerinduan ku telah terpati
Penantian ku berteman sepi
Rasa di hati ingin mencari
Namun hati tak mampu pergi
Kadatangan mu selalu
ku nanti
Cinta mu selalu ku
tunggu
Lepaskan lah luka
dalam hati
Karena cintakan saling
bertemu
Hingga kini ku selalu bertanya
Dimanakah cinta mu sebenarnya
Rasa dihati tak mampu berkata
Karena hati ku telah terluka
Hidup di
dunia itu memang indah
Tapi itu kata mereka yang bahagia
Bagaimana bagi diri ku yang susah
Yang selalu dilanda duka nestapa
Apa arti dari kehidupan
ini
Kebahagian hanya sesaat
saja
Kepedihan datang silih
berganti
Semua nya selalu aku
terima
Pedih perih duka nestapa
Cobaan selalu datang melanda
Kadang di atas kadang dibawah
Itulah roda kehidupan dunia
Ingin aku pergi mencari
dunia lain
Tapi aku berfikir itu tak
mungkin
Karna disinilah diriku
menjalin
Arti dari sebuah
kehidupan
Ku telusuri jalan penuh berbatu
Ku hadapi semua yang berliku
Ku arungi lautan yang biru
Karena ku tahu itulah hidup ku
Penderitaan yang aku
alami
Aku yakin itu semua akan
pergi
Karena kita hanya punya
yang abadi
Yaitu Tuhan Yang Maha
suci
Ku serahkan semuanya pada Tuhan
Dialah maha kasih dan pemurah
Tercurahkan untuk semua insan
Kepadanya lah kita harus pasrah
Kalau kita punya masalah
Kemana kita harus mengadu
Apakah harus berserah
Dan tak ada tempat untuk
berlabu
Setiap insan pasti pernah
bersalah
Hanya saja berbeda- beda
masalah nya
Ada yang senang ada yang
susah
Liku –liku kehidupan kita
jelas berbeda
Lalu jika kita terkena
musibah
Kemana kita harus
melangkah
Apakah kita harus pasrah
Atau kita tidak mau
berusaha
Ada yang senang ada yang
sengsara
Ada yang gembira ada juga
tertawa
Itulah keadilan Tuhan
yang maha esa
Kepadanya tempat kembali
kita
Kalau kita dilanda
gembira janganlah tertawa
Kalau kita dilanda sedih
janganlah kau berduka
Terimalah keduanya dengan
lapang dada
Kita tak tahu Tuhan berencana apa
pada kita
Untuk apa mencari
kesenagan sesaat
Kalau kesengsaraan yang
kita dapat
Biarlah kita hidup
melarat
Asal senang sepanjang
hayat
Hidup di dunia tak akan
lama
Pasti kita akan kembali
kepadanya
Kejarlah dunia yang
sedang – sedang saja
Agar hidup mu tak
sengsara
Carilah harta yang kita
mampu
Jangan kita selalu menunggu
Jangan pula kita mengebu
– gebu
Untuk mendapatkan semua
itu
Kesenagan
harta hanya sesaat saja
Kesenagan
dunia hanya sementara
Kehidupan
yang hakiki ialah surga
Kejarlah
untuk bekalmu dialam sana
Jangan kau cari harta
dengan jalan dusta
Jangan kau halalkan
segala cara
Jangan kau jual dirimu
demi rupiah
Karena itu perbuatan dosa
Ingatlah nasehat ayah dan
bunda
Taatlah pada pemimpin
kita
Karena dia penjaga kita
disurga
Kalau kita taat pada yang
kita cinta
Jangan mencari kesenagan
dunia
Carilah kebahagian di
akherat
Jangan mengikuti hawa
safsunya
Karena kita tak akan
selamat
Semenjak kepergian ayah
dan bunda
Hidupku jadi menderita
sengsara
Tak ada tempat untuk
berkata
Hanya diam seribu bahasa
Tuhan telah mengambil
keduanya
Mungkin itu sudah takdir
mereka
Hidup dan mati berdua
selamanya
Cinta mereka abadi di
alam sana
Kini aku menjadi yatim
piyatu
Tiada ayah dan tiada ibu
Mereka pergi meninggalkan
ku
Dan takkan mungkin untuk
bertemu
Kepergian ayah dan ibu ku
Meninggalkan luka yang
dalam
Aku hanya diam dan
membisu
Rasa cinta kepada mereka
jadi terpendam
Kini mereka telah pergi
tuk selamanya
Mereka tak akan pernah
kembali lagi
Aku hanya bisa pasrah dan
berdo’a
Agar di sana hidup mereka
kekal abadi
Kini aku tak bisa berbuat
apa – apa
Aku hanya bisa memandang
foto mereka
Dalam menangis aku
berkata
Semoga Tuhan menghapus
dosa nya
Tuhan terimalah kedua
orang tua ku
Sayangilah mereka berdua
selamanya
Terimalah do’a ku hanya
untuk mu
Agar mereka bahagia di
alam sana
Disaat kecil aku teringat
akan dia
Dialah sahabat pena ku
yang lama
Kami selalu bersama –
sama
Tak berpisah hingga
dewasa
Tapi kini aku dan dia
jauh
Dia disana dinegeri
sebrang
Jarang sekali kita
bertemu
Karna dia jauh dinegeri
orang
Aku kini telah berdua
berkeluarga
Engkau pun begitu jua
rupanya
Tapi tiba – tiba aku
dengar berita
Yang begitu sulit untuk
aku terima
Kau sahabat pena ku kini
telah tiada
Mengahadap tuhan yang
maha kuasa
Pergi dengan sekejap mata
saja
Dan tak kan mungkin untuk
kita bersua
Segala penderitaan dunia
kau bawa pulang
Segala penyakit kau ikut
sertakan
Yang selama ini kau terus
berjuang
Melawan semuanya dengan
keikhlasan
Sahabat pena ku yang
pergi
Disini aku hanya bisa
berdo’a
Semoga Tuhan selalu
mencintai
Padamu yang begitu mulia
Kini perjalanan hidup mu
telah berakhir
Persahabatan kita tak
akan pernah sirna
Namun Nama mu akan selalu
ku ukir
Tak akan hilang ditelan
masa
Sahabat ku tidurlah dalam
mimpi mu
Walaupun kata terahhir
untuk mu
Karena Tuhan itu maha
tahu
Hanya do’a ku panjatkan
selalu
Jalinan cinta yang pernah
ada
Tak kan hilang ditelan
masa
Walau cobaan datang
melanda
Namun cinta takkan pernah
sirna
Kisah cinta yang pernah
sirna
Hingga kini masih bersemi
Walau rintangan selalu
melanda
Cinta ku kan selalu abadi
Kebahagian yang pernah
aku alami
Segala hambatan yang
pernah kita arungi
Jalianan cinta yang tetap
bersemi
Tak kan hilang walau
ditelan bumi
Hari yang indah pernah
kita lalui
Selalu terbayang tak
pernah lupa
Walaupun kita belum
mengerti
Namun jalinan cinta tetap
bicara
Jalianan cinta kita
berdua
Selalu ada tak pernah
sirna
Walau kita jarang bersua
Namun cinta tak kan
kemana
·
Kasih engkau yang ku nanti
Sampai diri mu akan
kembali
Namun jika engkau
menyakiti
Sebuah luka di dalam hati
Lihatlah pada suatu saat
nanti
Jika penantian ku ini
tersakiti
Maka akan jadi sebuah
bara api
Yang tak akan padam
sampai mati
Penantian ku yang kau
sakiti
Kesetiaan ku yang kau
hiyanati
Kau tanamkan luka di
dalam hati
Yang tak kan mungkin
terobati
Hati yang telah terluka
Tak kan hilang begitu
saja
Penantian ku yang sangat
setia
Menjadi hilang tampa kata
Penantian ku yang sangat
semu
Pengorbanan ku yang
begitu sahdu
Cinta ku kini telah
menjadi layu
Untuk menanti kedatangan
dirimu
Jika kini hati menjadi
luka
Suatu saat akan jadi api
membara
Yang tidak akan pernah
terlupa
Sampai cinta ini akan
sirna
Jika diri mu akan kembali
Maafkan kesalahan ku ini
Mungkin aku yang salah
mengerti
Tentang cinta mu yang
berarti
Kalau diri mu yang
kembali
Sedangkan kini aku yang
pergi
Mungk in aku yang menanam duri
Pada cinta sucimu selama
ini
Tetapi apabila kau tak
kembali
Sedangkan aku pun juga
turut pergi
Jangan salahkan cinta ku
ini
Karena penantian ku ini
menjadi duri
Apabila penantian ku ini
terluka
Karena menunggu dirimu
telalu lama
Maka jangan salahkan
cinta kita
Karena dirimu yang telah
memulainy
Pemimpin suatu negara adalah presiden
Pemimpin suatu umat adalah ustad
Pemimpin di dalam rumah tangga ialah suami
Pemimpin diri sendiri yaitu budi pekerti
Menghindari hawa safsu
adalah iman
Menghindari masalah
adalah pasrah dan berdo’a
Menghindari musibah itu
tak kan bisa
Karena itu semua sudah
takdir yang maha esa
Mencari dosa itu mudah sekali
Mencari teman sejati sulit begini
Menutupi hawa safsu harus berani
Karena hidup ini tiada yang abadi
Harta berlimpah bisa kita
dapati
Dosa selalu ada di depan
mata
Setan selalu mengoda hati
insani
Apa kita ingat yang maha
pencipta
Jangan suka turuti nafsu dunia
Karena itu sifatnnya sementara
Yang kekal dan abadi hanya iman dan takwa
Karena itu bekal yang tak terkira
Kau cari harta dengan
jalan dosa
Itu akan membawa mu dalam
lembah nista
Cari lah dunia di jalan
Tuhan nya
Karena dia tempat kita
mohon do’a
Carilah harta dengan jalan halal
Jangan kau turuti nafsu setan
Karena harta yang halal untuk bekal
Agar kau selamat dari kesesatan
Setiap hidup di dunia punya masalah
Tapi masalahnya tak kan sama
Ada yang senang ada yang susah
Itu tergantung yang maha pencipta
Kalau sekarang kita
terlahir miskin
Atau pun besok kita jadi
kaya
Itu semua memang kita
telah yakin
Bahwa ini semua ciptaan
yang esa
Andaikan kita sekarang susah
Jangan kita memandang sebelah mata
Terimalah saja dengan hati berserah
Karena Tuhan telah menentukan jalan kita
Kesengaraan bukan suatu
takdir
Semua itu bisa kita ukir
Agar kita bisa berfikir
Di dunia ini hanya
sekedar mampir
Hidup di dunia tak akan lama
Untuk apa mencari kesenagan sementara
Kalau menghalalkan segala cara
Yang membawa kita kedalam dosa
Tebalkan lah iman
Karena itu bekal
Jangan lah kita lalai
Dengan perintah Tuhan
Dikala aku seorang diri
Hanya berteman sepi dan angin malam
Ingin rasanya diri ku pergi
Dari kehidupan yang mencekam
Aku coba untuk merenungi
Tentang perjalanan hidup
ku
Apakah yang telah terjadi
Terhadap cinta suci mu
Ingin aku melangkahkan kaki
Dan mencari arti kehidupan
Walau diri mu tak kembali
Namun diri ku rela berkorban
Bila hari telah menjelang
malam
Aku hanya seorang diri
Di dalam kamar begitu
kelam
Hidup sendiri berteman
sepi
Sampai kapankah harus begini
Hidup menanti berkawan sunyi
Cinta ku kini berteman sepi
Yang telah lama ku simpan sendiri
Kasih dimana kah kau kini
Cinta ku selalu berteman
sepi
Kapan diri mu akan
kembali
Untuk kita bercinta lagi
Guru setiap hari
kau ajari kami
Kami tak tau apa itu huruf dan angka
Kini kami bisa membaca dan menulis
Itu semua karna mu guru
Guru kaulah pahlawan kami
Kaulah yang selalu
mendidik kami
Kaulah yang memiliki hati
yang suci
Terima kasih ku ucapkan
pada mu guru
Guru kau ibarat lentera yang menerangi
Kau cahaya dalam kehidupan kami
Kau laksana embun pagi hari
Guru jasa mu tiada tara
Guru
kini kita telah berpisah
Aku yang kini telah
dewasa
Tapi ilmu mu tah kan aku
lupa
Ilmu mu selalu ku amalkan
selamanya
ADA KAMU
Disini ada cinta suci mu
Dihati ku terdapat nama
mu
Dipelupuk mata ku ada
bayangan mu
Diraga ku terselubung
jiwa mu
Didalam kamar ku ada foto mu
Di buku harian ku tertulis nama
mu
Disetiap langkah ku ada jejak mu
Didalam tidur ku juga ada kamu
Kemana
ku pergi kau selalu ada disisi ku
Di
setiap do’a ku, ku sebut nama mu
Didalam
hayalan ku sepintas ada kamu
Hanya
kamulah tumpuan hidup ku
Kasih
sekian lama aku menunggu
Untuk
menanti kedatangan mu
Satu
minggu rasa yang begitu jemu
Rasa
hati tak tahan menahan rindu
Hari yang di lewati begitu sahdu
Karna yang dinanti begitu jauh
Ingin rasa hati pergi bertemu
Namun apa daya cinta pun jatuh
Hari
hari terus aku lalui
Tampa
ada diri mu disisi
Disini
aku selalu menanti
Melepaskan
rasa rindu dihati
Setiap malam ku selalu termenung
Membuat hati ku jadi tak menentu
Mengapa nasib ku tidak beruntung
Karna yang dinanti tidak mau tahu
Kasih
ku engkau yang disana
Adakah
hati mu rindu padaku
Apakah
yang terjadi antara kita
Mengapa
kita tak pernah bersatu
Kasih ku nan jauh disebrang
Maafkanlah atas kesalahan ku
Mungkin aku salah pada mu seorang
Hingga membuat luka dihatimu
Dulu
aku mempunyai suami
Tapi
yang kejam dan tak mencintai
Makanya
aku pergi dari sisi
Untuk
mencari sorang penganti
Kini setelah aku berpisah dari nya
Aku begitu bebas dan lepas
Seakan – akan aku terbang dan
melayang
Seperti burung yang keluar dari
sangkar
Kini
aku dapat seorang penganti
Dia
yang begitu mencinta aku
Cinta
nya begitu suci dan murni
Tercurahkan
semua kasih sayang nya
Dia yang aku puja
Cinta nya begitu mulia
Sayang nya tiada tara
Tercurah untuk ku semata
Walaupun
kami hidup sederhana
Tapi
cinta kami tak akan sirna
Harta
bukan modal utama
Kasih
sayang itu yang mulia
Kasih engkau yang ku puja
Cinta ini tak akan musnah
Walaupun harta kita tak punya
Takkan pernah kita berpisah
Setiap
hari kau pergi ke laut
Kau
cari harta untuk keluarga
Kau
tak hirau panas dan hujan
Itu
semua untuk keluarga tercinta
Nelayan itu pekerjaan hidup mu
Badai dan topan tak kau hiraukan
Kau ambil ikan dengan kail
Ombak yang begitu bergulung
Nelayan
itu propesi mu dari kecil
Cita
– cita mu sungguh mulia
Kau
hidupkan keluarga mu
Mencari
harta dijalan tuhan nya
Nelayan oh... nelayan
Mungkin itu bukan cita – cita mu
Tapi itu sudah takdir hidup mu
Kau terima itu dengan jalan mu
Nelayan
sungguh pekerjaan yang mulia
Ditengah
laut kau hadapi bahaya
Itu
semua tak kau hiraukan akibatnya
Demi
anak dan isteri tercinta
Cinta
terbalut sebuah duka
Cinta
yang selalu merana
Cinta
yang tak pernah sirna
Dari
kehiupan di dunia
Terkadang cinta membuat indah
Namun bisa membuat duka
Cinta terkadang membuat sedih
Bisa juga membuat suka
Cinta
tidak bermata
Tidak
memandang siapa mereka
Dari
yang miskin ataupun kaya
Karena
cinta lahir dari jiwa
Dan kini aku tak tahu
Tentang cinta mu sesungguhnya
Karena diri ku kini masih ragu
Dengan cinta ku sesungguhnya
Cinta
suci dan murni
Membuat
suatu jati diri
Untuk
ku siap menghadapi
Cobaan
yang menghampiri
Cinta yang kini menjadi rindu
Datang untuk menghampiri ku
Biarlah aku kini terluka
Namun ku tak ingin melukai cinta
Dimalam
yang dingin dan sunyi yang
Tampa
ditemani seorang musafir
Hari
yang sepi hanya berteman sunyi
Kesunyian
dan penderitaan selalu
Tersimpan....
Hingga
jadi lamunan yang selalu
Kutuangkan
lewat hayalan dan
Impian
......
Diri
selalu di temani oleh kata hati
Yang
sunyi.....
Kerinduan
terhadap kasih hanya sebagai
Kerinduan
yang tiada arti
Seperti
musafir yang ada di padang pasir
Yang
selalu kehausan akan air
Begitulah
hidup ku
Yang
hidupnya penuh dengan derita di hati
Hidup
yang selalu mengikuti kata hati
Yang
selalu tercurah dengan harapan hati
Hanya
ingin mencapai jati diri
Agar
harapan impin dan cita – cita
Selalu
terwujudkan
Hingga
menjadi sebuah kenyataan
Dan
bukan suatu hayalan belakang
Kapan
kah derita ini jadi bahagia
Kapan
kah air mata jadi penyejuk jiwa
Kapan
kah rumah gubuk jadi istana
Kapan
kah anak yang hina jadi mulia
Kapan kah aku yang durhaka jadi
soleha
Kapan kah sengsara ini berakhir suka
Kapan kah penderitaan ini akan
segera sirna
Sampai kapan kah semua ini akan
mereda
Hari
demi hari derita terus aku lalui
Tetes
air mata selalu membasahi pipi
Hinaan
dan cacian terus bergantian
Apakah
semua ini terus terjadi
Kehidupan di dunia ini begitu kejam
Derita hidup ku selalu datang
bergantian
Kapan kah semua ini akan segera
tenggelam
Agar diri ku dapat merasakan
kebahagian
Cerita
cinta berakhir dengan duka derita
Tangisa
jiwa berganti dengan nestapa
Hati
pilu merana kecewa karena cinta
Pedih
perih duka ku rasa kan hampa
Ingin ku meraih bintang di langit
Namun apa daya itu hanya hayalan
Meraih cita demi cinta ku yang sulit
Yang tak kan menjadi sebuah
kenyataan
Oh
Tuhan kapan semua ini akan pergi
Kapan
semua ini akan segera berakhir
Kapan
semua derita akan berganti
Atau
mungkin semua ini sudah takdir
Oh Tuhan sampai kapan cinta jadi tertawa
Sampai kapan cita – cita akan ku
terima
Sampai kapan hinaan jadi mulia
Sampai kapan semua jadi bahagia
Kala malam bintang bersinar
Menampak kan dirinya dibalik awan
Berpikir hati bunga nan mekar
Bersikap keras jiwa dalam kesepian
Bulan purnama tersenyum
manis
Menampakkan bahwa bulan
bahagia
Namun hati ku ini selalu
menaggis
Ada luka derita di dalam
dada
Adanya bintang yang bergemerlap
Adanya bulan bersinar di balik awan
Terciptanya indahdunia menawan
Sempurna sudah ciptaan Tuhan
Didalam kesendirian jiwa
menghayal
Meratap duka dikala malam
Begitu banyak derita yang
ku pikul
Sehingga dunia yang ku
rasa suram
Wahai bunga – bunga di taman
Kau tumbuh mewarnai dunia
Cinta yang selalu ku pertahan kan
Kini semua hancur tinggal derita
Kumbang cinta ini dunia
ku rasa
Selalu berada di dalam
derita cinta
Kehidupan yang tak pernah
bahagia
Penderitaan selalu datang
melanda
Kini cinta terputus dalam harapan
Cobaan selalu datang bergantian
Dunia yang ku rasa begitu menyakitkan
Terhalang oleh jurang perpisahan
Cinta yang ada di dalam dada
Bagaimanakah untuk menghadapinya
Seandainya cinta itu bisa bicara
Tak kan mungkin bibir ini bicara
Oh kasih lewat apa lagi
diri ku ini
Agar kau dapat bisa untuk
mengerti
Perasaan cinta ku yang
ada dihati
Yang dalam dari hati
nurani ku sendiri
Oh cinta kapan ku merasakan indah
Perasaan cinta ku yang membara
Atau kah semua ini akan musnah
Dan tak pernah terjalin dengan mesra
Oh kasih ku ungkapkan
semua ini
Lewat perasaan syair
cinta yang suci
Agar semua ini terungkap
dengan pasti
Tampa alasan dan bukan
basa basi
Oh kasih seandainya kau bisa sadari
Perasaan cinta ku yang paling dalam ini
Mungkin kau akan dapat mengerti
Dan merasakan kisah cinta ku yang suci
Perasaan cinta, ku
tuangkan lewat nada
Ku tuangkan lewat kasih
sayang cinta
Ku petik kan lewat syair
lagu yang mesra
Agar kau mengerti akan
arti cinta
Kumbang ku nan menawan
Kau kini datang dalam pelukan
Sekian lama cinta kau kenagkan
Tak kau katakan dalam ucapan
Kumbang kenangan jadi
pujaan
Syair cinta kini jadi
nyanyian
Terpetik lagu melodi hati
harapan
Mengertilah lagu cinta
kenangan
Wahai kumbang ku yang datang
Hinggaplah di hati bunga yang mekar
Jangan kau pergi walau sejengkal
Diri mu membawaku dalam pelukan
Kini cinta kita telah
bertemu
Kau ciptakan nyanyian
untuk ku
Kau dendangkan lagu cinta
yang merdu
Semoga cinta mu kan tetap
pada ku
Wahai engkau kumbang kenangan
Kau selalu hadir dalam hayalan
Kau selalu datang dalam impian
Kaulah pelita hidupku dalam pujaan
Tuhan ....dia yang ada di
hati ini
Restuilah cinta kumbang
dan bunga
Jangan kau pisahkan cinta
kami
Ijinkan cinta kami terus
bersama
Sungguh
kehidupan ini yang kejam
Atau hati manusia yang tak berperasan
Asmara cinta yang ku tanam
Ternyata kini tinggallah kenangan
Setiap malam aku berdo’a
Agar cinta dan asmara
tetep membara
Namun kini apa yang ku
rasa
Kasih dan cinta berganti
duka
Kasih....mengapa dulu kau berkata
Kalau semua hanya lah dusta
Mengapa dulu aku harus bercinta
Tapi kini hanya tinggal cerita
Cinta yang ku rasa kini
sia-sia
Untuk apa ku pertahankan
yang tiada guna
Mungkin perpisahan
itu lebih utama
Dari pada ku rasa
menanggung derita
Asmara dan cinta yang pernah ada
Kini menjadi buah cerita duka
Pertemuan dan perpisahan telah bicara
Kita berdua tak bisa menghindarinya
Mengapa asmara cinta
harus terjadi
Kalau hanya untuk
berpisah lagi
Mengapa cinta engkau
ciptakan
Kalau hanya untuk jadi
penderitaan
Kehidupan ini tiada arti
Seperti diri ku ini yang sepi
Biarlah aku hidup begini
Asmara dan cinta kini telah pergi
Memang hidup ku ini miskin
Miskin akan harta dan permata
Namun aku selalu yakin
Bahwa ini semua pelita ku di dunia
Kemiskinan itu bukan
hinaan
Hidup miskin memang
menyedihkan
Namun keimanan hanya
kepada Tuhan
Tak menyerah walau penuh
penderitaan
Miskin harta memang itu lah hidup ku
Miskin permata memang aku tak mampu
Miskin iman bukan lah impian ku
Kepada tuhan tempat aku mengadu
Walau hidup ku di dunia
ini miskin
Walau pun hinaan selalu
datang melanda
Namun keimanan ku selalu
yakin
Bahwa tuhan selalu ada di
depan mata
Wahai kau para pujangga kaya
Jangan kau sombong pada sesama
Kekeyaan bukan modal utama
Yang kan menjaga mu kedepan pintu surga
Harta berlimpah tak bisa
bahagia
Apabila tak digunakan dijalan
Tuhan
Kekayaan bisa membawa
bencana
Tak bisa menolong dihari
kemuadian
Kau memang orang yang kaya
Namun kau tak bisa pandang kami hina
Biar pun kami ini miskin harta
Namun kami tak saling mencela
Kehidupan di dunia ini
sementara
Tak selamanya kau hidup
berlimpah harta
Jika langit telah melanda
dunia
Maka harta itu tak bisa
bicara
KENANGAN
Di kesunyian malam seperti ini
Aku terbayang kenangan masa lalu
Kenangan yang begitu indah bersamamu
Kenangan yang tak pernah aku lupakan
Didalam hidup ku....
Di saat itu di malam hari
kita duduk berdua
Disaksikan oleh
gemuruhnya ombak
Lautan yang terbentang
Dihiasi oleh cahaya bulan
malam
Oh... betapa indah nya
malam itu
Disaat itu kau ucapkan kata indah untuk ku
Kau ucapkan kata cinta yang sahdu
Sehingga semua itu membuat aku terlena
Dalam belaian kasih mesra
Tapi kini.....
Semua hanyalah tinggal
kenangan saja
Kini kau pergi berlalu
dari ku
Tampa kata berita kau
telah meninggalkan aku
Kini aku tak tahu dimana
dirimu
PERPISAHAN
Oh kekasih....
Mungkin kah perpisahan ini harus aku alami
Aku tak tahu siapa diantara kita
Berdua yang bersalah
Sehingga kini kita harus berpisah
Kekasih....
Seandainya perpisahan ini harus terjadi
Maka biarlah terjadi
Walaupun besar rasa cinta ku ini
Dan begitu berat melepaskan diri mu pergi
Kini ternyata cinta harus sampai disini
Aku hanya manusia biasa
Diriku hanya bisa berkata Selamat jalan
Biarlah kini ku pilih jalan ku
Dan kau pilih jalan mu
Walaupun kita satu tujuan
Namun kita tak pernah sejalan
Biarlah perpisahan ini jadi kenyataan
Cinta
.......
Cinta yang aku miliki pada seorang pria
Bagaika menggenggam duri
Pedih perih hingga berdarah
Sekian lama aku membina cinta
Ku pertahankan apa yang terjadi
Walaupun badai cobaan datang menghalangi
Kini setelah terjadi dengan cinta ini
Rasanya aku telah putus asa
Tak ingin lagi aku mengenal pria dan cinta
Hati ku kini tercabik – cabik
Yang telah kau goreskan dengan pisau
Cinta mu yang tajam...
Kini aku merana setelah kepergian mu
Yang entah kini dimana
Tampa sebuah putusan kata
Kau telah meninggalkan cinta kita
Dengan perpisahan ini maka..
Maka berakhir pula rasa ku pada mu
Dan mungkin musnah sudah rasa dihati
Untuk mengulang cinta ku yang kedua kali
Kasih... kau yang disana aku do’a kan
Semoga kau selalu bahagia
Goresan cinta mu tak akan aku lupakan
Hingga akhir hayat ku
Ayah ku
yang tercinta...
Aku anak mu telah lahir di dunia
Dengan jerit dan tangis air mata
Aku berada ditengah orang tercinta
Ayah......
Selama enam bulan kau peluk aku
Dengan kasih sayang mu tapi....
Setelah itu berakhir pula rasa cinta mu pada ku
Ayah.....
Kini kau telah tiada diri dan cinta mu
Telah berpisah dari sisi ku
Ayah.... dengan semangat yang tinggi
Aku dibesarkan oleh ibu hingga aku menjadi dewasa
Tapi sayang...
Hingga saat ini aku tak mengenal wajah mu ayah
Ayah ... kini aku tahu dirimu berada dimana
Walaupun kau berada dialam sana
Aku mohon ayah datang lah pada ku peluklah
Dengarlah jiwa tangisan anak mu
Dengan kasih sayang mu
Walaupun itu hanya didalam mimpi
Ayah...
Aku anak mu hanya dapat berkata dan berdo’a
Semoga ayah dapat tenang dan damai
Didalam tidur panjang nya
Semoga Tuhan selalu bersama mu ayah
Dibawah sinar bulan purnama malam
Yang begitu indah menghiasi cakrawala
Sinarnya yang tajam membelah jiwa
Hingga menyentuh jiwa ku yang merana
Malam ini malam yang sangat indah
Namun malam yang terakhir buat cinta
kita berdua
Kau yang aku cintai kini telah pergi
Pergi dengan sejuta kecewa yang
merasuk di jiwa
Kasih .....
Sesungguh nya aku tak ingin kan perpisahan ini
Namun apadaya takdir cinta kita berdua telah bicara
Pertemuan dan perpisahan tak dapat kita hindari
Semuanya ini telah terjadi
Yang tak dapat di ukir kembali
Lewat puisi maupun syair cinta kita
berdua
Kasih...perpisahan cinta kita telah bicara
Tetapi....mengapa kau yang telah pergi
Tak bisa aku tuk melupakan diri mu
Dan wajah mu selalu terbayang dalam hidup ku
Kasih.... diri mu selalu hadir dalam
setiap hayalanku
Bayangan mu selalu datang dalam mimpi
ku
Kasih apakah mungkin aku masih
mencintai diri mu
Yang telah pergi tapi apakah kau tahu akan perasaan
Hati ku yang selalu merindukan diri mu
Dimalam yang dingin
seperti ini
Terdengar sayup – sayup
suara angin
Angin yang dingin menusuk
kehati
Sepeti dingin nya rasa
cinta mu pada ku
Sejuta harapan terus
tertanam
Didalam cinta kita berdua
Sebuah janji yang indah
Yang terucap dengan hati
yang suci
Namun kini semuanya telah
hancur
Semuanya telah musnah
denag seketika
Cinta yang telah tertanam
akan berpisah
Hanya karena aku ini
insan biasa
Setiap malam aku selalu
berdo’a
Agar cinta kita selalu
bersamanya
Tetapi apadaya diantara
kita berbeda
Sehingga cinta kita
berpisah pula
Demi keluarga tercinta mu
Kau memilih dia dari pada
aku
Kau turuti apa yang
menjadi kehendak mu
Sehingga cinta ku kau
tinggalkan begitu
Kasih.. bila kau turuti
keluarga mu
Maka pergilah dan biarkan
aku sendiri
Walaupu kau tiada lagi
disisi ku
Dan ijinkan aku untuk
melangkah
Dengan luka diatas cinta
Embun yang selalu datang
di pagi hari
Ia tak pernah ragu untuk
menyirami bumi
Dengan lembut ia selalu
hinggap di setiap daun
Tampa ada yang terluka
dan parah
Ingin rasanya kau seperti
embun
Yang selalu datang di
setiap waktu
Tampa keraguan kau selalu
hadir
Dihati ku dengan penuh
sukma yang bahagia
Kasih masihkah kau ragu
akan cinta ku
Yang selama ini telah ku
berikan pada mu
Cinta yang telah ku gores
dihati mu
Dengan tulisan tinta biru
Kasih ..cinta ku ini
hnaya untuk mu
Ku harap kau tak ragu
akan hal itu
Percayalah kasih
sesungguhnya
Ku adalah orang yang
memberikan
Semangat hidupku yang
dulu telah layu dan mati
Kasih kau kini telah
hadir di hatiku
Kau ketuk pintu hati ku
dengan cinta mu
Bukti nyata cinta ada
dimata mu
Yang kau pancarkan lewat
senyuman indah
Di bibirmu dan itu tak
meragukan lagi buatku
Bulan.. cahaya mu yang terang
Menerangi gelapnya malam
Berada diatas sana membuat hatiku terlena
Tidak kah kau lelah setiap malam menerangi bumi
Bulan... kau selalu hadir
disetiap insan
Kau selalu datang
walaupun tak di undang
Kau ibarat air yang
selalu menyejukan hati manusia
Di saat mereka berada
dalam kehausan
Bulan .. nama mu ada dimana- mana
Nama mu yang indah selalu disebut siapa saja
Didalam puisi didalam syair cinta
Nama mu melekat disetiap lagu
Bulan... kau laksana
teman yang selalu
Menemani di dalam tidur
malam ku
Kau ibarat obat yang
dapat menyembuhkan
Luka hati ku karena cinta
Bulan.. datanglah pada ku
Tunjukan pada ku jalan apa
Yang harus aku tempuh
SELINGKUH
Selingkuh..sungguh itu kata yang indah
Bila di ucapkan dengan hati terlena
Tapi bisa menjadi kata terburuk
Bila di mengerti arti dari kata sesungguhnya
Selingkuh....bisa terjadi
pada setiap insan
Karena bukan suatu unsur
sengaja
Dia lahir begitu saja
tanpa kita duga
Bisa terjadi dimana pun
kita berada
Selingkuh..akan kah terjadi pada ku
Karena kata itu bukan suatu penyakit
Tetepi setiap insan pasti merasai
Tak pandang kapan bisa terjadi
Selingkuh...
sungguh indah bila ku
sebut kata itu
terkadang bisa membuat
insan lupa
bisa pula membuat insan
terlena
tak tahu apa yang akan terjadi
MENGAPA
ADA DIA
Dimalam yang dingin mencekam
Haruskah aku mencari cinta mu
Untuk selimut malam ku
Ingin aku merasakan sebuah kehangatan
Dari cinta mu yang penuh kemesraan
Kasih ...dulu kau berikan
aku istana cinta
Tapi didalam nya kau
ciptakan api neraka
Dengan bibir manis mu kau
didik aku
Namun dengan hati mu kau
membuat luka
Ditangan kanan mu kau gengam
Manis madu cinta
Tapi di tangan kiri mu kau suguhkan
Aku racun asmara
Kasih... kini kau harus memilih diantara cinta
Biarlah kini ku harus rela melepas mu
Walau ku tahu cinta tak selamanya harus memiliki
Kasih .. mengapa kau
terlahir
Bukan untuk diri ku
Mengapa harus ada dia
diantara kita
Kini biarlah aku yang
harus mengalah
BATU NISAN
Disuatu senja aku pergi meninggalkan mu
Diri ku pergi bukan mencari cinta baru
Tetapi aku akan berlabu
Tuk mencari harapan kedua orang tuaku
Kini kita berpisah untuk
sementara
Kau yang berada di
kampung halaman
Dan aku berada jauh di
negeri orang
Bukan untuk mencari
pengalaman
Tapi untuk mengejar masa depan
Kini kita jarang berjumpa
Dulu hari yang indah kita habiskan bersama
Aku mencari ilmu demi masa depan
Untuk kita berdua agar selalu bahagia
Kau dan aku kini telah jauh
Kita tak bisa lagi saling
bercerita
Tetapi kabar dan berita
selalu tiba
Diri ku tak pernah
melupakan cinta
Walaupun sekali dalam setahun
Aku tiba dikampung halaman
Diri ku pulang selalu membawa kerinduan
Yang akan hilang dengan diri mu sayang
Dirantau orang aku
terbayang diri mu
Teringat masa indah yang
telah kita lewati
Oh betapa indahnya hari
yang lalu
Waktu bersama diri mu
kasih ku
Kini bagaikan aku tersambar petir
Saat aku pulang dari rantau orang
Saat aku berhasil aku melihat keramaian
Yang semua itu berada didalam rumah mu
Rasa aku tak percaya
semuanya
Kau yang aku cinta kini
telah tiada
Kini kau harus tinggalkan
aku
Bukan tuk sementara tapi
tuk selamanya
Rasanya baru kemarin kita berjumpa
Tapi kini kita berpisah selamanya
Kita tak akan lagi bertemu
Seperti hati yang telah lalu
Kasih mengapa terlalu
cepat kau pergi
Dan meninggalkan sebuah
nama di batu nisan
Yang nama itu adalah
tertera nama mu
Kasih selamat jalan semoga tuhan
selalu bersama mu
Nama Ayah :
Nama Ibu :
Nama Anak – Anak :
Tanggal lahir ayah : Batu
Menyan Baru 29 Agustus 1969
Ibu : Tanjung
Jarang 25 Mey 1979
Anak
1. Tanjung Karang 29 Oktober 2001
Anak
2. Pesawaran 27 Agustus 2006
Anak
3. Pesawaran 26 Juni 2008
NAMA KAKEK : 1. SAYUTI 2. MAT SAHRI 3. JANIM
NAMA NENEK : 1. MURYATI 2. URIYAH 4. KASI’AH
NAMA KAKAK NURHAYATI : UMAR, SAPRI, UJANG, MIRTA, DAUD, HINDUN,
ROJALI, JULEHA, SANUSI, JANAH, JENAB, JUBAIDAH. NAMA ADIK SYAHRUBI :
NURAINI.
Disuatu senja ku berjalan seorang diri
Tak tahu jalan mana yang harus aku tempuh
Hati dan pikiran ku selalu membayangi
Hingga hati ku bertanya begitu berat beban yang aku terima
Disepanjang jalan aku
bertanya
Sampai kapan derita ini
akan berakhir
Ataukah semua
penderiataan ini
Akan terus aku alami
Dipersimpangan jalan aku menatap hampa
Terlihat dihadapan ku sesosok manusia
Dia yang aku cinta yang namanya ada di dada
Yang telah ku tulis dan ku ukir dengan tinta emas
Disepanjang jalan kau
temani diriku
Dikala ku menderita kau
sebagai pengobat luka
Disaat ku merana kau
selalu hadir
Disaat ku menangis kau
yang membuat aku tertawa
Kasih nama mu ku tulis indah di hati ku
Nama mu tak pernah terhapus dalam pikiran ku
Namun ku tak percaya kau begitu
Sungguh diri mu tega menghiyanati cintaku
Kasih.. dulu nama mu
selalu ku puja
Tapi kini namamu begitu
membuat luka
Biarlah kini ku hapus
sudah sebuah nama
Dengan tetes air mata
nama mu akan sirna
IBU...
Selama sembilan bulan kau kandung aku
Dengan kasih sayang yang tulus dari hati mu
Kau jaga dan kau rawat aku
Yang masih berada di dalam rahim mu
Ibu ......kini telah tiba
waktunya
Untuk aku melihat alam
dunia
Dengan jerih payah dan
korbankan nyawa
Diri mu rela semua itu
demi anak tercinta
Ibu dengan ikhlas dan kasih sayang mu
Kau rawat aku dan kau besarkan aku
Hingga aku kini menjadi anak yang dewasa
Agar diri ku menjadi anak yang berguna
Ibu kini aku telah lahir
ke dunia
Dengan tetes air mata mu
kau menangis
Untuk buah hati tercinta
Hati mu begitu mulia di
mata ku
Ibu.. betapa besar dan mulia hati mu
Dengan rasa kasih sayang mu kau didik aku
Tetapi mengapa itu semua harus
Aku balas dengan rasa kekecewaan
Siang hari yang panas
Bagaikan amarah mu
Tetes air hujan laksana
Air mata ku yang mengalir
Ibu....engkaulah belahan jiwa ku
DIMANAHKAH
DIA
Ingin pergi melalang buana
Sampai tinggi keluar angkasa
Lelah letih ku mencari ayah dan bunda
Entah dimana kah dia berada
Ku mencari di lautan biru
Namun dinamakah ayah ibu
Kepada siapa ku harus
bertemu
Untuk mengadu tentang
nasibku
Ku selusuri sebuah tepi lautan
Ku bertanya pada semua orang
Tiada saudara dan tiada jawaban
Untuk meminta kata kasih sayang
Lelah letih sudah aku mencari
Ayah dan bunda pun telah
pergi
Kepada siapa ku sandarkan
diri
Tempat mengadu pun tiada
lagi
Air mata menetes basahi pipi
Melepas kepergian yang aku sayangi
Kini tiada lagi tempat bergantung diri
Ayah dan bunda sudah tiada lagi di sisi
Kepergian mu kini ayah
dan ibunda
Meninggalkan pesan yang
berguna
Untuk menerima kenyataan
dengan rela
Agar ku tabah dalam
menjalankannya
Kini tiada lagi ayah dan bunda
Hanya do’a ku panjatkan padanya
Semoga mereka dapat hidup bahagia
Disana tempat di alam baka
Tuhan do’a ku ini untuk
mereka
Terimalah ayah dan bunda
disisi mu
Hapuskanlah segala salah
dan dosa
Kini tiada lagi tempat aku mengadu
NASIB
TUNA WISMA
Ingin aku pergi namun entah kemana
Mencari satu tempat ke tempat lainnya
Hanya ingin mencari satu kata cinta
Namun tak pernah dapat aku jumpa
Beginilah nasib si tuna
wisma
Tiada rumah tak punya
istana
Hidup di dunia pun
sebatang kara
Semenjak ditinggal ayah
bunda
Betapa malangnya hidup
didunia
Tak punya teman tak ada
saudara
Hidup pun dibawah
jembatan kota
Hanya angin malam jadi
teman setia
Dimalam yang dingin dan
sunyi
Hanya sepotong kardus
pembaringan abadi
Tak peduli topan badai
menghampiri
Sudah takdir hidup
seperti ini
Semenjak ditinggal ayah
dan bunda
Hidup jadi sengsara dan
menderita
Kini perjalanan nasib
telah bicara
Didunia tak punya sanak
saudara
Inilah nasib si tuna
wisma
Tak punya intan tak ada
harta
Hidup didunia menjadi
terlunta
Tak ada tempat untuk
bercerita
Sebuah anugerah
Jadikanlah diri kita sebagai api semangat
Buat orang lain yang menginspirasi
Orang di sekeliling mu
Semakin banyak kita
memberi kepada
Orang semakin banyak pula
kita menemukan
Kebahagian semasa hidup
kita
Dengan memberi dan membantu orang lain
Maka Tuhan akan memberkati hidup mu
Buka hati untuk cinta dan memberikan cinta
Untuk sesama manusia di muka bumi ini
Dan buatlah cinta itu tersenyum
anggun pada diri kita
Dan buka lah hati kita
dengan jalan membantu mereka
Yang membutuhkan tangan
kita selagi kita mampu
Dan berbuat baik lah pada
setiap insan nya
Jalani hidup ini sepenuh hati karena hidup
Adalah anugerah yang indah buat di nikmati
Kehidupan bukanlah sebuah koteks,
Kehidupan di dunia ini hanya sementara jadi
Jangan banding – bandingkan diri kita dengan orang lain
Perbandingan adalah pencuri kebahagian
Bila kita mampu
mengendalikan pikiran dan melatih
Pikiran maka perubahan
yang terbaik itu akan kita dapatkan
Pikiran merupakan magnet
yang berperan penting
Dalam menentukan apa yang
dibutuh kan
Berikan lah cinta dan kasih mu pada orang yang
Menurut diri mu baik dengan cinta yang suci maka
Hidup ini akan terasa jadi semakin lebih indah
Cinta tumbuh dari hati tampa kita sadari
Cinta datang dan pergi tampa harus kita cari
ENTAH
KEMANA
Malam ini sunyi begitu
sunyi nya
Tak ada teman kasih pun jua
Kemana aku harus melangkah
Mencari sesuatu yang aku puja
Disana jauh disebrang lautan
Kau yang pergi entah kemana
Kepada siapa aku harus bertanya
Kata cinta pun kini tiada daya
Ku tulis kenangan cinta
kita
Ku ukir lewat puisi cinta
Agar cinta tetap abadi
selamanya
Sampai akhir menutup mata
Apa yang terjadi dengan diri ku
Kemana aku harus bersimpuh
Tiada lagi tempat untuk mengadu
Tuk melepaskan rasa rindu
RINDU
TERLARANG
Sekian lama sudah kita telah berpisah
Aku dan diri mu sudah jauh berbeda
Diantara kita tak bisa saling
berjumpa
Karena kau dan aku ada yang punya
Aku telah memiliki hati yang baru
Ku rasa diri mu sama seperti aku
Diantara kita saling ada yang memiliki
Dan tak mungkin lagi akan terulang lagi
Biarlah kini rindu
diantara kita jadi beku
Tak akan saling untuk
bertemu
Dan tak mungkin jua kita
akan bersatu
Karena diri mu tak
seperti yang dulu
Andai cinta bisa bicara
Tapi ku rasa itu tak mungkin
Biarlah semua ini terjadi
Cinta tak kan mungkin bersatu lagi
Biar rindu kita pendam
Jangan di simpan dalam hati
Kita tak kan bertemu lagi
Karena itu tak mungkin terjadi
NASIB TUNA
WISMA
Ingin ku pergi namun entah kemana
Mencari satu tempat ketempat lainnya
Hanya ingin mencari satu kata cinta
Namun tak pernah dapat aku jumpa
Beginilah nasib si tuna
wisma
Tiada rumah tak punya
istana
Hidup di dunia kini
sebatang kara
Semenjak di tinggalkan
ayah dan bunda
Betapa malangnya hidup di dunia
Tak punya teman tak ada saudara
Hidupun di bawah jembatan kota
Hanya angin malam jadi teman setia
Dimalam yang dingin dan
sunyi
Sepotong kardus
pembaringan abadi
Tak peduli topan badai
menghampiri
Sudah takdir hidup
seperti ini
Semenjak di tinggal ayah dan bunda
Hidup jadi sengsara dan menderita
Kini perjalanan nasib telah bicara
Di dunia tak punya sanak saudara
Inilah nasib si tuna
wisma
Tak punya intan tak ada
harta
Hidup di dunia jadi
terlunta
Tak ada tempat untuk
bercerita
KU
LALUI HARI INI
Ku lalui hari ini.....
Bersama hati ku yang pedih
Bersama angin malam yang sunyi
Bersama cinta mu yang pergi
Ku lalui hari ini...
Dengan sukma yang mandiri
Dengan hati yang ditusuk
duri
Kemana lagi aku harus
mencari
Ku lalui hari ini.....
Bersama perginya sang kekasih
Yang membikin jiwa menghayal
Yang tak terungkap dengan pasti
Ku lalui hari ini...
Dengan melewati kabut
jingga
Bersama senja yang redup
Yang meniti bingkai
kehidupan
Ku lalui hari ini...
Bersama angin dan hayalan saja
Bersama nyanyian burung yang merdu
Yang semuanya akan pergi berlalu
Akan ku lalui hari
ini....
Walau hanya seorang diri
Karena aku yakin dengan
psati
Bahwa cinta ku pasti
kembali
HATI
YANG TERLUKA
Bilakah masih ada waktu
buat ku
Masihkah ada cinta di
hati mu
Akan kah engkau kembali
kepada ku
Ataukah kita tak pernah
bersatu
Hati ku yang kini telah terluka
Mampukah aku mempertahankannya
Kepada siapa aku ini bercerita
Sedang aku sudah tak punya cinta
Cinta mengapa dulu aku
berjumpa
Mengapa aku harus
mengenalnya
Kalau semuanya harus
menderita
Hingga membuat hati ku
ini terluka
Cinta biarlah kini semuanya pergi
Usahlah kasih dan cinta datang lagi
Biarlah semuanya ku tanggung sendiri
Karena hati ku ini terluka untuk kedua kali
CINTA YANG HILANG
Cinta yang dulu telah
datang
Dan telah bersemi di
dalam hati
Kini cinta ku telah
hilang
Dan tak mungkin akan
kembali
Kini cinta yang telah membara
Seperti bara api yang membakar dada
Cinta yang suci kini telah tiada
Karena cinta termakan oleh dusta
Cinta ku yang kini telah
pergi
Bersama perginya sang
kekasih
Mungkin kah cinta ku akan
kembali
Atau tidak akan pernah
sama sekali
Kini semuanya telah hilang
Dan cinta tak pernah datang
Cinta ku hanya untuk mu seorang
Walau engkau jauh di negeri sebrang
LUKA
YANG LARA
Kaki melangkah selusuri
kata hati
Gelisah jiwa mencari sang
kekasih
Lelah letih jiwa kelana
Selusuri gurun cinta
asmara
Desir angin malam pilu di telinga
Lirih hati ku ini sambil berkata
Hampir aku sudah tiada daya
Tapi ku terus mencari cinta
Pedih perih duka nestapa
Ku sibak semua duka yang
lara
Ku hempas semua kenangan
jiwa
Tak ingin lagi diri ku terlena
Pergilah kasih dari hadapan ku
Aku sudah tidak mau tahu
Walau hati ku ini masih sendu
Ku harap mentari datangnya rindu
Sekian lama aku menunggu
Namun diri mu tak mau
tahu
Kapan kabut jingga akan
berlalu
Mungkin kah kita akan
bersatu
Kini semua harapan tak pernah tiba
Segala cita- cita hancur dengan sekejap mata
Kesalahan kata selalu datang begitu saja
Ternyata cinta telah berakhir tampa kata
Kini hanya tinggal
kenangan saja
Yang begitu sulit untuk
di lupa
Semogga disana kau hidup
bahagia
Cinta ku berakhir menjadi
luka yang lara
UNTUK APA
Untuk apa pertemuan ini
Kalau pertengkaran sering
terjadi
Buat apa cinta yang murni
Sedangkan perpisahan
terus ku alami
Buat apa wajah sempurna
Kalau dihati punya dendam membara
Untuk apa menjalin cinta mulia
Kalau di hati mu sudah tak ada rasa
Untuk apa sebenarnya
hidup ku ini
Apa hidup ini mencari
cinta suci
Atau hidup ku ini untuk
dicaci
Atau mungkin hanya
berteman sepi
Untuk apa cinta suci dan murni
Kalau di hati tersimpan duri
Biarlah ku hidup sendiri lagi
Cinta murni dan suci ku bawa mati
KEPADA SIAPA
Kepada siapa aku bertanya
Untuk meminta satu kata
Kepada siapa aku bercerita
Untuk ungkapkan isi jiwa
Aku tanya pada rumput
yang bergoyang
Namun aia hanya diam
membisu
Pagi siang malam selalu
ku tebayang
Untuk mencari semua
jawaban itu
Kepada siapa aku mengadu
Semuanya tak ada yang mau tahu
Mungkin hanya Tuhan lah yang maha tahu
Apa yang telah terjadi atas diri ku
Hidup ku seperti batu
karang di lautan
Terombang ambing oleh
alam kehidupan
Hidup di dunia seperti
sampah berserakan
Karena diri tak punya
bekal iman
Kepada siapa lagi aku harus bertanya
Hanya kepada mu Tuhan aku meminta
Telah banyak dosa yang aku alami di dunia
Kini aku bertaubat jiwa dan raga
MENGAPA
BERTEMU
Mengapa kita harus berjumpa
Kalau hanya untuk berpisah
Mengapa kita mengikat cinta
Kalau semuanya harus musnah
Sampai kapan semuanya
berlalu
Entah kapan kita akan
bertemu
Ataukah tidak untuk
bersatu
Atau mungkin cinta tak
kan terpadu
Mengapa kita harus
bertemu
Kalau kita tak kan
bersatu
Mengapa aku harus
menanggung rindu
Hanya untuk ingin
berjumpa denagn diri mu
Sekain lama penantian ku
ini
Sampai kapan semua ini
akan terjadi
Mungkin kah kita bersatu
kembali
Atau kita harus cari
teman pengganti
Ternyata diantara pertemuan
ini
Adakalanya kita harus
berpisah
Semoga cinta ini menjadi
teman abadi
Kini kita berpisah dan
harus melangkah
Biarlah kisah cinta jadi
kenangan kita
Jangan sesali apa yang
telah terjadi
Lupakan semua kenangan
lama
Tak usah di ingat hanya
menambah duri
PADA MU
TUHAN
Pada mu tuhan kami menyembah
Walaupun kami tak punya harta
Namun kami selalu berserah
Pagi siang sore tak luput dari do’a
Pada mu tuhan kami
meminta
Tidak ada tuhan hanya
pada mu saja
Biarlah kami di dunia
hidup menderita
Asalkan iman kami tak
hilang dari raga
Pada mu tuhan kami
memohon
Tunjukan kami kejalan
kebenaran
Jauhkan kami dari jalan
kesesatan
Muliakan kami dari lembah
kenistaan
Pada mu tuhan kami mohon
pertolongan
Berikan pada kami iman
yang tebal
Agar kami bisa menerima
segala cobaan
Dengan hati yang selalu
bertawakal
Pada mu tuhan tempat kami
mengadu
Segala susah dan senang
hanya pada mu
Berilah pada kami hidup
bahagia selalu
Agar iman kami selalu
saja bersatu
Pada mu tuhan tempat kami
berserah
Jiwa raga kami hanya
untuk mu saja
Setiap cobaan datang kami
hanya pasrah
Selalu berdo’a padamu tak
pernah lupa
Pada mu tuhan kami mohon
perlindungan
Berilah pada kami setetes
kasih sayang
Jauh kan kami dari godaan
setan
Muliakan kami di mata
setiap insan
MENGAPA HARUS KU ALAMI
Cinta yang dulu berkata
Kini ternyata harus terpecah
Kasih yang dulu berjumpa
Kini mengapa harus berpisah
Kemesraan yang pernah ku
rasai
Kebahagiaan yang pernah
ku alami
Kini mengapa semuanya
harus pergi
Aku tak percaya semua ini
harus terjadi
Mengapa harus ku alami
Apakah yang telah terjadi
Mengapa cinta ku harus pergi
Ku rasa semua ini bagai mimpi
Mengapa semua ini harus
terjadi
Kemana cinta dan kasih ku
cari
Apakah mereka tak tahu
tentang hati ini
Atau mereka tak pernah
mau peduli
Mengapa harus ku alami
Pada diri ku sendiri
Kau pergi tak kembali
Namun tetap kau ku nanti
Mengapa harus ku alami
Cinta suci kini tiada
arti
Semua cinta kini telah
pergi
Kini aku harus berteman
sepi
MALAM
Malam yang terang di hiasi bulan
Bulan bercahaya begitu terang
Bintang bersembunyi dibalik awan
Seakan mengikuti orang yang ku kenang
Malam yang begitu sunyi
dan peka
Hanya ada suara binatang
yang merdu
Disini aku sendiri dan
merana
Menanti kehadiran diri mu
Malam tampa cahaya matahari
Hanya bulan yang menemani
Kini aku hanya seorang diri
Rindu pada mu hampir setiap hari
Malam yang dingin dan
sunyi
Angin yang selalu menusuk
ke hati
Aku hanya gadis yang
sendiri
Menanti teman yang
menghibur diri
Malam yang datang setiap hari
Bintang menghiasi cakrawala
Rindu dan cinta ku tak pernah pergi
Selalu hadir tak pernah sirna
Bintang diatas angkasa
Bulan yang selalu
tersenyum indah
Malam ini aku butuh
dengan cinta
Semoga rindu ku tak akan
musnah
Malam yang gelap gulita
Pagi diri mu akan tiba
Lama sudah ku menunggu cinta
Kapankah kita akan berjumpa
PUISI UNTUK KAKAK KU
Kakak ku yang tercinta
Kini engkau jauh di mata
Engkau yang telah berkeluarga
Sekarang sulit untuk kita berjumpa
Kakak ku yang tercinta
Dulu kita satu ibu dan
ayah
Kini kita tak pernah
berkata
Kerana kita berpisah
rumah
Kakak ku yang tercinta
Kini engkau telah punya keluarga
Diri mu sekarang ada yang punya
Kau punya isteri dan anak yang mulia
Kakak ku yang tercinta
Walaupun kita tak pernah
berjumpa
Jangan lupakan ibu dan
ayah kita
Yang telah merawat mu
hingga dewasa
Kakak ku yang tercinta
Kini kau telah berpisah dari mereka
Orang tua tak pernah butuh harta
Mereka hanya ingin do’a dari anaknya
Kakak ku yang tercinta
Walau diri mu jauh
disana
Ingatlah dengan ayah dan
bunda
Lihatlah tentang keadaan
mereka
Kakak ku yang tercinta
Ku berikan puisi yang tak berguna
Jika kau suka bacalah jangan di hina
Tapi bila benci biarkan begitu saja
ALQUR’AN PENGOBAT LUKA
Wahai insan yang mulia
Jika kau punya satu masalah
Hadapilah denga hati rela
Atau kau harus hidup pasrah
Wahai insan yang mulia
Jika jalan itu belum
terpecah
Bacalah kitab suci
Alqur’an kita
Karena Alqur’an pengobat
luka
Bacalah Alquran kitab mulia
Hayati segala isinya yang ada
Amalkanlah untuk bekal di dunia
Agar diri mu jauh dari api neraka
Untuk menghilangkan hati
yang duka
Bacalah Alquran pengobat
luka
Karena Alquran pedoman
manusia
Agar manusia selamat
hingga akhir masa
PAGI YANG CERAH
Malam pun telah berlalu
Suara ayam bertalu- talu
Pagi pun akan segera
berlabu
Sang mentari datang
memberi kabar baru
Pagi yang cerah kita telah terjaga
Dari tidur hingga membuka mata
Pergi bekerja untuk mencari nafkah
Untuk menghidupi keluarga tercinta
Pagi yang begitu cerah
Dihiasi cahaya matahari
orang pergi mencari
nafkah
untuk hidup seribu tahun
lagi
pagi hari yang masih buta
orang bangun dari tidur indah
bangun dari tidur pada jam lima
untuk mnegerjakan amal ibadah
pada pagi hari yang cerah
matahari menmpakkan
sinarnya
orang pergi mencari
nafkah
untuk mencari sedikit
harta
CINTA KELABU
Cinta ku akan berlabu
Seperti lautan yang biru
Cinta ku akan berlalu
Dan tak pernah terpadu
Oh awan yang biru
Berikan kabar pada ku
Mengapa hati ku pilu
Yang selalu terbalut rindu
Angin yang telah berlalu
Berialh kabar yang baru
Hati ku kini sedang
terpaku
Karena cinta ku jadi
kelabu
Cinta yang telah bersemi
Mungkinkah ia akan pergi
Cinta ku yang dulu suci
Apakah dia akan pergi
Cinta suci jadi kelabu
Kasih tempat terpaku
rindu
Cinta yang murni hanya
untuk mu
Cinta ku kini laksan alautan biru
CINTA PADA NABI
Wahai insan...
Hidup kita di dunia hanya
sementara
Jangan lah kita akan
terlena pada harta
Karena itu bukan jalan
selamanya
Wahai insan....
Hidup dan mati mu serakan hanya pada nya
Kerena di dunia ini tak ada yang abadi
Zat Tuhan lah yang kekal selamanya
Wahai insan....
Cintai lah kita nabi
muhammad SAW
Dialah pelita kita di
dunia
Bersalawatlah atas nama
nya
Wahai insan....
Hidup lah berpedoman pada yang dua
Yaitu Alquran dan sunahnya
Jagalah jangan sampai kita lupa
IMPIAN
KU
Tuhan engkau maha mendengar jerit tangisan jiwa ku
Kepada siapa aku harus bersimpuh
Dan kemanakah aku harus mengadu
Tuhan aku datang pada mu
Aku bersimpuh di hadapan mu
Dengan segala kerendahan hati ku
Mengapa aku terlahir dalam keadaan miskin ilmu
Kemanakah lagi aku harus mencari
Begitu mahalnya di perguruan tinggi
Sedang aku tak ada uang untuk itu
Ternyata butuh uang yang tebal
Tuhan adakah dermawan yang iba akan hamba
Orang yang miskin akan harta
Yuhan begitu berat beban yang aku derita
Ingin sekali aku menuntut ilmu sampai ke cina
Tapi aku tiada daya harta tiada uang pun tak punya
Kemana lagi aku harus pergi
Semua tak mau ada yang peduli
Mungkin ini sudah takdir diri
Hidup di dunia harus begini
Biarlah semua ini mungkin hanya mimpi
MENCARI
CINTA
Desir
angin malam pilu di telinga
Pedih
perih duka nestapa
Ku
sibak semua keinginan di jiwa
Lirih
hati ku ini sambil berkata
Hampir aku sudah tiada daya
Tapi ku terus mencari cinta
Cinta yang dulu pernah ku dapati
Tapi mengapa harus tersakiti
Kini
cinta telah ku raih
Tapi
mengapa kini dia pun pergi
Harus
kah aku mencari cinta lagi
Ataukah
ku akhiri semua ini
Apakah yang sebenarnya terjadi
Mengapa cinta datang dan pergi
Sampai kapan semua ini harus ku alami
Akankah semua ini akan berakhir
Ku
bertanya pada lautan yang biru
Ku
bertanya pada rumput yang bergoyang
Tapi
mereka hanya diam membisu
Tak memberi jawaban hanya diam terpaku
Setelah ku termenung kini aku pun sadar
Dan ku tau harus kemana aku mengadu
Yaitu
hanya kepada mu tuhan yang maha tau
Kaulah
tempat kami bersimpuh
Kau
pencipta segala isi dan alamnya
AYAH
DAN BUNDA
Tuhan ku titipkan doa untuk mereka
Mereka yang telah pergi tuk selamanya
Mereka ayah dan bunda hamba
Mereka orang tua hamba yang tercinta
Tuhan
kasihilah ayah dan bunda
Sayangilah
dia didalam tidurnya
Terangilah
didalam kuburnya
Lapangkanlah
didalam alamnya
Tuhan begitu besar cinta hamba pada
mereka
Mereka yang telah membesarkan hamba
Dengan cinta dan kasih sayang nya
Sungguh tiada duanya didalam dunia
Tuhan
jika kau sudi untuk temukan kami
Maka
temukan kami didalam surgamu
Kumpulkan
kami didalam surga bersama
Seperti
kami dulu di dunia mu ini
Tuhan cinta kami pada ayah dan bunda
Melebihi cinta pada semuanya
Mereka yang telah merawat hamba
Dari kecil hingga hamba dewasa
Tuhan
terimalah segala amal perbuatan mereka
Baik
itu yang kecil maupun yang besar
Yang
terlihat maupun yang tersembunyi
Kerena
itu bekal untuk mereka bertemu di surga
UNTUK ANAK KU TERCINRA
Wahai anak ku yang tercinta semua
Jika kau baca tentang puisi ibunda
ini
Maka ibu hanya ingin satu dari kamu
Satu kata agar engkau ingat tuk
selamanya
Tak
kan lama manusia hidup didunia
Semuanya
pasti akan menghadap Tuhannya
Baik
itu kaya ataupun miskin harta
Baik
yang tua maupun yang masih muda
Ingat pesan ibunda untuk anak ku
tercinta
Jika kami kelak meninggalkan dunia
ini
Yang lebih dulu dari pada kalian
Maka jangan lupakan sholat yang lima
Laksanakan
perintah tuhan nya
Jangan
kau lalai dalam sholatnya
Jangan
kau lupa akan perintahnya
Karena
itu kau akan celaka hidupnya
Walaupun kau telah menjadi kaya raya
Ataupun dalam keadaan yang sempit
Utama kan lah sholatmu yang lima
waktu
Jangan tinggalkan semua itu demi
hidupmu
Satu
lagi pesan ibunda pada kalian
Kelak
kami tiada mohon do’a kan lah
Hanya
do’a anaknya yang sholeh yang diterima
Jadilah
kalian anak yang pandai berdo’a
Apalagi untuk ayah dan bunda kalian
Kami tak ingin kan harta kalian
Tapi kami hanya ingin doa yang ikhlas
Dari kalian anak-anak ibunda
Jangan
lupa pula membaca alquran
Dan
menjalankan puasa dibulan suci
Ingatlah
akan semua yang ibunda pesan
Jadikan
semua ini sebagai harta yang terindah
Karena kami tak bisa meninggalkan
harta yang berlimpah
Karena kami tahu itu tak kan kekel
dan abadi
Hanya iman dan ketakwaan pada tuhan
Itulah modal kita untuk bekal di alam
baka
Cintailah
Cinta sejati bukan yang mengutamakan
Pelukan, ciuman atau pertemuan antara
kedua belah pihak
Tetapi cinta sejati itu lebih
mengutamakan pengabdian,
Pengorbanan kasih sayang dan perhatian
dari kedua belah pihak
Cintailah kasih mu dengan sepenuh
jiwa,
tetapi jangan berkorban jiwa
Dan raga tapi cintailah hanya karena
Allah semata
Agar apabila kelak kita berpisah
maka kita tak kan sampai kehilangannya
Cinta mungkin bukan yang terbaik buat
kita
Tetapi yakinlah akan adanya ketulusan
dengan cinta
Apalagi ada insan yang mencintai maka
itu adalah
Kebahagian yang tersendiri buat kita
Cinta akan terasa indah apabila yang
kita cintai
Benar –benar menyayangi kita dengan
setulus hati
Berikanlah cinta dan kasih sayang mu
pada orang
Yang tepat menurut mu baik
Orang yang hidupnya penuh dengan
cinta maka
Dia pasti akan banyak menemukan
kebahagian
Bersama orang yang tercinta
Cinta itu terkadang bikin kita indah
namun
Terkadang mambuat kita menderita
Karena cinta hidup ini jadi terasa
semakin lebih indah
persahabatan
Setitik kasih membuat kita sayang
Seucap kata membuat kita percaya
Sekecil luka membuat kita tersakiti
Tapi sebuah persahabatan akan
selamanya bermakna
Dan persahabatan yang hakiki adalah
Persahabatan yang sejati yang rela
berkorban
Untuk temannya yang dalam kesulitan
Tapi adakah sahabat yang seperti itu
Yang bisa mengerti akan kesusahan
teman nya
Yang bisa di ajak suka dan duka
Teman yang seperti itu hanya satu
dalam seribu
Jaman sekarang persahabatan di nomor
duakan
Karena tak ada uang atau harta maka
teman tak ada
Apalagi teman yang miskin yang tak
beruang
Dia tak akan mendapatkan teman hanya
orang miskin
Yang memiliki teman yang miskin pula
dan teman
Yang kaya akan berteman dengan yang
kaya pula
Jaman kini susah nya mnecari teman
yang bisa
Diajak suka dan duka dalam
menjalankan hidupnya
KETABAHAN
HATI
Ikhlas menerima segala kesalahan
Dan belajar dari setiap kesalahan
Karena itu yang akan menjadi mu kuat
Dalam menjalani kehidupan dunia ini
Lakukan apa pun dengan tepat
Bukan hanya cepat tapi juga ikhlas
Keberhasilan tak bisa dihalangi jika
Yang kamu lakukan telah tepat
Pada maksud dan niatnya di hati
Keyakinan itu dapat dihilangkan
dengan
keraguan Segala perkara itu tergantung
Kesulitan dapat menarik adanya
kemudahan
Sesuatu yang membahayakan itu harus
dihilangkan
Adat kebiasaan dapat dijadikan
sebagai hukum
TAUBATAN
Hari berganti hari silih berganti
Minggu berganti minggu bulan berganti
bulan
Tahun terus berlalu setiap waktu
tiada henti
Aku sibuk dengan urusan duniawi
Tapi aku lupa akhirat sedang menanti
Entah sampai kapan aku terus begini
Hidup didalam lembah kenistaan dan
dosa
Dosa yang tak terhitung dengan jari –
jari
Oh Tuhan mengapa aku lupa akan diri
mu
Mengapa aku selalu meninggalkan
amanatmu
Untuk ku selalu mengerjakan sholat mu
Tuhan akan kah dosa –dosa ku bisa
terhapuskan
Tuhan begitu hinanya aku dihadapan mu
Begitu kecilnya aku di mata mu
Begitu besarnya dosa yang telah ku
perbuat
Telah banyak nikmat yang telah kau
limpahkan untuk ku
Tapi aku lupa akan semua itu aku yang
tak
Pernah sedekah akan harta yang telah
ku peroleh selama ini
Aku begitu lupa pada mu akan amanat
mu
Yang kau titipkan pada ku berupa
harta dan anak
Aku telah menyia-nyiakan semua itu
selama hidup ku
Kesalahan yang telah ku lakukan tak
kan teulang lagi
Tuhan kau maha penerima taubat ampuni
aku
Yang lemah dan hina ini di hadapan mu
aku bersimpuh